Hantu !!


Get cash from your website. Sign up as affiliate
(dirumah rian) Randi bermain di rumah rian dan pulang terlalu malam. Randi takut untuk pulang sendirian ( minta antar rian)

“yan, anterin gue pulang , ya ?”

“Ah, loe.. pulang sendiri napa! entar, kalau gue nganterin loe, gue pulangnya gimana?? Kan motor gue di pakai ma bokap !”

“gampang, ntar loe gue anterin pulang, dech..!!”

“yeeee….. sama aja bohong !”

“Please, dong, yan ! anterin gue ya ?”

Lama-lama aku jadi kasihan lihat randi mohon-mohon kayak gitu. Ya, wajar aja kalau dia takut, jalanan pedesaan. Apalagi jalanan di pedesaan sudah sepi dan juga jalan menuju rumah randi melewati jalan yang di apit sama sawah-sawah, gelap lagi. Ya apa boleh buat.

“ya, udah loe gue anterin pulang, tapi loe yang bonceng ya ?”

“beres, yan”

Segera dia naik ke atas motornya, lalu, dia nyalakan dan dia stater motornya 2 kali pertanda bahwa dia sudah siap. Aku naik motor itu setelah itu dia masukkan kopling dan berangkat.

Di jalan awal persawahan itu, dia melaju dengan kencangnya mungkin saking takutnya melihat area persawahan yang gelap gulita dan sepi. Paling tidak satu dua tiga kendaraan yang lewat jalan itu. Aku sendiri juga merinding membayangkan kalau ada apa-apa denganku dan randi dalam perjalanan. Tidak aku nggak boleh berfikir seperti itu tenang rian kamu harus tenang.

“Yan !” panggil randi

“Hm !”

“rian !” panggil mengeras

“apaan?”

“i…..i…..tu…”
“itu apaan?” tanyaku penasaran

“i..tu…itu apaan, yab?”

“mana?”

“itu putih – putih di depan ?”

“Nggak tahu !”

“jangan-jangan pocongan, yan?”

“bu,bukan kok, itu bukan pocongan!”

“terus, kalau bukan pocongan, apaan!”

Tanyanya sambil ketakutan.

“Mungkin Gondoruwo, kali!”

“ya….aku juga takut ama itu!”

Randi mulai ketakutan, sehingga dia tidak bisa mengendalikan motornya dengan baik. Sementara, kita semakin dekat dengan hantu itu, randi semakin ketakutan.

“eh, loe kalau nyetir yang bener dong!”

“gu, gue takut yan !”

Semetara itu, kami semakin dekat, dekat, dan dekat…

“yan, gimana nic? Kita makin dekat nic ?” serunya ketakutan

“gue juga nggak tahu !”

“ki, kita lompat aja!”

“gila, loe!”

“udah, nggak apa-apa, dari pada kita jadi makanannya hantu !”

“I,iya dech….!

“satu,dua,ti….”

Belum selesai menghitung dia langsung lompat duluan. Sementara motor itu ada di kendalianku dan sedang melompat tinggi ke atas. Aku bingung apa yang harus aku lakukan.

Lompat atau tidak ? tanpa fikir panjang, ku kerahkan seluruh tenagaku untuk melompat dari motor itu. “Waaaaa……!!!!”

Saat pendaratan, aku mendarat di sebuah warung yang dekat dari tempat itu. Aku melewati jendela warung itu, dan BRAAAAAKKKKK!!!! Aku mendarat di sebuah meja makan yang dekat dengan jendela itu. Mejanya pun patah, sementara penglihatanku agak-agak samar. Tetapi, aku masih bisa melihat di sekelilingku.

Para pembeli yang sedang makan di meja tempat aku mendarat, hanya bisa melongo melihatku terjatuh. Seolah-olah itu hanya mimpi mereka saja. Bukan hanya mereka saja, semua orang yang ada diwarung  juga ikut terkejut bahkan pemilik warung itu mengaduk kuah bakso sambil terheran-heranan. Sementara saat ku lihat, bajuku…..  Darah ? A, apa benar ini darah ? Tapi… kuamati sekelilingku, banyak saus dan sambal yang berceceran. Uuhh…. Leganya. Tapi, badanku rasanya patah semua.

“To, to..tolong !!!” pintaku lirih

Orang – orang yang tadinya terus terheran segera sadar ketika mendengarkanku minta tolong.

“ Hei ! Ayo cepat tolong anak itu!”

Teriak pemilik warung. Semua orang langsung berbondong-bondong menolongku. Badanku di sandarkan di atas meja.

“Nak, bagaimana kejadian kecelakaannya!”

Tanya salah seorang pembeli.

Ku ceritakan semua kejadian yang menyeramkan itu. Tentang aku melihat hantu di tengah sawah. Tiba-tiba …..

Ya. Randy. Kemana dia??? Di mana dia sekarang ?? segera ku beritahukan kepada orang-orang untuk mencari si randy. Kami pun mencarinya bersama-sama di area persawahan itu.

“Hei ! apa itu?”

“pak ! I, itu, itu teman saya pak !!”

Seruku begitu melihat seseorang dengan baju biru matang bercelana jeans di penuhi dengan lumpur. Dia jatuh di tengah sawah yang penuh dengan lumpur.

“Ran, randy. Loe nggak apa-apa!”

“Nggak . gue nggak apa-apa!”

Jawabnya sambil merintih kesakitan

“yan, Motor gue mana??”
Get cash from your website. Sign up as affiliate.
Segera kami mencari motor kami dengan di bantu para orang-orang tadi, saat di temukan, motor itu dalam keadaan menancap di tempat pengairan sawah.

“untung…. Motor gue selamat!”

“ya, ampun…. Masih sempat-sempatnya loe ngawatirin motor loe!”

Lalu, tiba-tiba randi berteriak histeris.

“Ha…HA..HA..Hannnnntttuuuuu!”

Teriaknya ketakutan.semua orang jadi kelabakan. Dilihatnya tempat munculnya hantu yang kami lihat. Semua orang berdebar-debar dan ketakutan. Mereka nggak berani mendekati tempat itu. Tapi, ada salah satu orang yang dengan beraninya mendekati hantu itu, setelah menangkapnya dia memperlihatkan sosok hantu itu pada kami semua orang.

“ini, Nak, Hantunya!” kata orang itu sambil memberikan hantunya pada kami. Semua orang yang tadinya ketakutan menjadi ketawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak putih-putih yang menyerupai hantu yang kami lihat hanya sebuah “ORANG-ORANGAN SAWAH”. Aku juga ikut ketawa juga. Saat “ku lihat randy, dia memegang orang-orangan sawah itu dengan keheranan.

“sial! Cuma gara-gara orang-orangan sawah ini hue jadi ketimpah sial seperti ini??” teriaknya kesal.

“Udah dek! Sabar aja, itu bapak kasih buat adik, buat kenang-kenangan bawah pulang dan beri tahu orang tua kamu!” ujar pemilik sawah itu sambil ketawa.

SEKIAN

by primadani dan mega nanda

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑